Aksesoris Tengkorak Berisi Jin (2)


Tentang jenis kelamin jin yang dimasukkan ke dalam aksesoris, kata kanjeng Gusti, berbeda-beda. Jin yang ada di dalam aksesoris artis penyanyi adalah jin perempuan cantik sekali namanya Asmoro Roso, umur 1000 tahun, yang mampu maujud seperti Dewi kayangan yang cantik, menarik dan berkharisma. Maka itu, aura serta energi kecantikan si pemakai, akan ditularkan oleh jin yang ada di dalam aksesoris yang digunakan. 

Sedangkan jin yang di dalam aksesoris jawara, pada gelang serta hiasan topi lakennya, adalah jin laki-laki bernama Asmoroso berumur 1600 tahun dari samudera Hindia. Jin ini mampu menahan bacokan, tembakan dan kebakaran. Jin Asmoroso juga mendatangkan Kharisma yang istimewa, aura super positif dan kewibawaan yang prima. Sebelum musuh menyerang, musuh akan tunduk dan meminta ampun. Sedangkan politikus, anggota DPR dan pengusaha, jin yang mengikuti adalah jin dewa langit. Jin yang dimasukkan adalah jin dari Ayunan Rahman dari kerajaan langit yang maha luas, kekuasaan Allah Azza Wajallah.

Kenapa harus gambar tengkorak dan tidak bisa gambar lain, bentuk hewan yang lucu misalnya kucing, beruang atau panda misalnya? "Sudah menjadi perjanjian gaib pada saat saya mengambil ilmu itu. di Gunung Dempo, Pagaralam, Sumatera Selatan. Di sana ada kerajaan tengkorak dan dalam kerajaan gaib istana tengkorak itulah saya masuk dan belajar. Maka itu, hanya tengkorak yang saya buat, karena tengkorak itu berasal dari kerajaan tengkorak, dari bukit tengkorak Gunung Dempo," desis Kanjeng Gusti, dukun sakti berasal dari Tugu Mulya, DKU Timur, Sumatera Selatan ini.

Berapa lama kekuatan jin yang dimasukkan ke dalam aksesoris tengkorak itu, kanjeng?. "Keberadaan jin di dalam tengkorak itu tidak ada batas waktunya, artinya, dia bertahan hingga pemiliknya masih hidup. Jika pemiliknya meninggal, jin akan kembali kepada saya. ungkap kanjeng Gusti, sambil melipat kakinya yang berbulu seperti kera. Tentang bulu kera itu, baru tumbuh di kaki kanjeng Gusti setelah dia bertapa ke istana gaib Bukit Tengkarak Gunung Dempo. Karena bulu-bulu itu, para warga setempat menduga kanjeng Gusti melakoni pesugihan Siluman kera. Biarlah orang menganggap begitu, yang penting saya bukan kera," canda kanjeng Gusti, menanggapi sinyalemen yang berkembang di daerahnya di Sudimara Pinang, Banten.

Tentang makanan jin-jin itu, kanjeng Gusti menerangkan, bahwa setiap pengguna wajib memberi makanan berbentuk dzikir, wirid dan berserah diri kepada Allah. Saya mewanti-wanti kepada semua pengguna, untuk menghindari syirik, percaya 100 persen dan meyakini aksesoris tengkorak berisi jin. Semua pemakai harus bergantung kepada allah SWT, memuja Beliau dan banyak berserah diri. Jika memercayai aksesoris tanpa memuji kebesaran Allah Azza Wajallah, mereka berarti musyrik dan hukumnya haram. Allah akan sangat murka kepada manusia yang menyekutukannya dan syirik.

Semua dosa diampuni Allah, kecuali dosa syirik yang tidak diampuni-Nya. Untuk itu harus berhati-hati, kekuatan yang didapat bukan dari aksesoris dan jin, tapi dari Sang Maha Pencipta yang menciptakan jin, manusia dan aksesoris itu.

Jimat. aksesoris gaib tidak haram digunakan, selagi penggunanya tidak syirik. "Tetapi, jangankan jimat, karet gelang pun, jika diagungkan sebagai kekuatan tanpa memuja kebesaran Allah, akan syirik dan dosa," serang kanjeng Gusti, sambil mengutip beberapa ayat suci Al Qur'an yang mendukung eksistensi kebesaran Allah SWT dalam kekuatan spiritual kemanusiaan: "Udunni astajim lakum, kata Allah. Mintalah kamu sesuatu kepadaku dan aku akan memberikan permintaanmu itu," sitir kanjeng Gusti. Artinya, katanya, Allah itu Maha Pengasih, Maha Penyayang dan Maha Pemurah. Dengan kemurahan-Nya. maka apa yang kita pinta, akan dikabulkan-Nya. Menjadi pertapa, masuk ke istana gaib dan mengunjungi alam astral di Gunung Dempo, yang saya pinta kan bukan kepada gunung, tetapi kepada pencipta gunung itu, yaitu allah yang Maha Agung.

"Jadi bukan gunung yang menjadi sesembahan saya, melainkan Allah SWT. Gunung hanya menjadi tempat, menjadi medianya saja. Pemahaman seperti ini yang masih jarang diketahui oleh orang awam sehingga cenderung mengambil kesimpulan sendiri tanpa didasari pengetahuan yang mumpuni, akibatnya ya salah kaprah," tegas Kanjeng Gusti Kamarudin Hidayat menutup perbincangannya.

Oleh : Firdaus HM | Misteri


majalah misteri majalah misteri cerita misteri kisah misteri majalah misteri cerita misteri kisah misteri majalah misteri cerita misteri kisah misteri majalah misteri cerita misteri kisah misteri majalah misteri cerita misteri kisah misteri majalah misteri cerita misteri kisah misteri