Gerbang Kerajaan Gaib Gunung Semeru


Di tengah hamparan hutan pinus dan padang savana yang luasnya puluhan hektar itu, yang masyarakat Desa Sumber Urip, Kec. Pronojiwo, Lumajang menyebutnya dengan istilah Oro Oro Ombo (padang yang luas-red), dipercaya sebagian orang sebagai pintu gerbangnya alam gaib kawasan Gunung Semeru. Menurut legenda masyarakat Sumber Urip yang sudah turun-temurun, kawasan Oro Oro Ombo dulunya merupakan tempat para prajurit Majapahit melarikan diri dari kejaran pasukan Demak yang waktu itu dipimpin oleh seorang rajanya yang bemama R. Patah. Karena merasa terdesak, para pengikut setia Prabu Brawijaya V itu akhimya memutuskan untuk melarikan diri ke dalam hutan dan sembunyi di gunung-gunung. Dan, salah satu tempat pertahanan terakhir mereka berada di suatu kawasan yang hamparan tanahnya luas dikenal dengan nama Oro-Oro ombo.

Menurut penuturan Sukarman (25), pemuda desa yang rumahnya paling dekat dengan kawasan Oro Oro Ombo cerita mengenai keangkeran dan kekramatan tempat tersebut sudah banyak dibuktikan orang. "Munurut almarhum Mbah Jiwo, kakek saya yang meninggal dalam usiannya yang ke-100 tahun, bahwa dulunya sekitar kawasan Oro Oro Ombo ini dijadikan tempat untuk sembunyi prajurit Majapahit. Tempat ini dijadikan tempat mempertahankan diri sekaligus tempat persembunyiannya agar tidak ditemukan oleh pasukan Demak. Hingga pada akhirnya, selama kurun beberapa waktu mereka tidak ada yang berani keluar dari tempat persembuyiannya karena takut kepergok pasukan Demak," kisah Sukarman yang tahu banyak tentang legenda Oro Oro Ombo. Lama berada dipersembunyian akhinya membuat mereka mengambil keputusan untuk menjadi pertapa.

Berkat kesaktian yang dimiliki oleh para pemimpin mereka, lama-lama tempat persembunyian itu mampu diselimuti dengan, kekuatan gaib sehingga tidak bisa terlihat orang awam. Keadaan itu seperti keadaan alam pada umumnya. Hanya pada hari-hari tertentu saja para pertapa itu muncul dan bertemu dengan manusia. Kalau pun bertemu biasanya dalam tempo yang sangat singkat. Banyak keberadaan para pertapa ini, banyak dari penduduk Sumber Urip yang mengakuinya. Itu biasanya terjadi secara kebetulan, manakala mereka sedang mencari kayu bakar di pinggiran hutan pinus yang berada di kawasan Oro-Oro ombo. Dari mereka yang mengaku pernah bertemu, para pertapa itu biasanya menampakkan diri dengan pakaian ala kerajaan tempo dulu. "Saat itu kebetulan saya sedang mencari kayu bakar di tepi hutan., Tiba-tiba, saya dikejutkan dengan sesosok kakek tua yang berjenggot lebat dengan memakai busana kerajaan berdiri tepat di depan saya. Kakek tua berjenggot lebat itu hanya menatapku, lalu kemudian dengan sekejab menghilang," kenang Harjo (50), ayah dari Sukarman.

Selain Sukarman, masih banyak penduduk Sumber Urip yang percaya kalau orang-orang aneh yang sering mereka temui di sekitar kawasan Oro-Oro Ombo itu tidak lain adalah para pertapa sisa-sisa dari prajurit Majapahit yang mengasingkan diri. Mereka kata penduduk sekitar telah menjadi penguasa gaib Oro Oro Ombo, makanya penduduk perlu ekstra hati-hati dan tidak gegabah jika melintasi tempat tersebut.

Keangkeran Oro Oro Ombo menurut kacamata seorang spiritualis yang tinggal di Surabaya belumlah seberapa. Ini karena Oro Oro Ombo masih dalam wilayah perbatasan antara alam manusia dan alam gaib. "Lebih bahaya lagi kalau kita sampai masuk ke dalamnya. Karena sebenarnya pintu gerbang alam gaib itu menuju kerajaan gaib yang berpusat di Gunung Semeru," ujar paranormal yang tidak mau disebutkan namanya ini.

Sekitar tahun 70-an, ada salah satu penduduk Sumber Urip benama Kari, yang waktu itu berusia 64thn (almarhum-red), pernah hilang selama beberapa hari di kawasan tersebut selama kurang lebih 40 hari. Pada saat itu, warga kebingungan dengan hilangnya Kari yang waktu itu sedang mencari rumput untuk makanan ternaknya. Masyarakat Sumber Urip mengungkapkan kejadian itu dengan istilah kalap (hilang di bawa hantu-red).

Karena merasa cemas dan bingung dengan hilangnya Kari, akhirnya ada beberapa penduduk yang berinisiatif untuk meminta bantuan ke salah satu paranormal di desa tersebut. "Waktu itu yang manjadi sesepuh desa kami dan juga paranormal adalah Ki Barjo (70). Setelah dimintai tolong, Ki Barjo kemudian mengadakan kontak gaib dengan penguasa gaib di tempat tersebut. Dan akhirnya, Ki Barjo mendapatkan jawaban bahwa Kari bisa kembali ke alam manusia tapi harus ada syaratnya," terang Harjo. Syarat yang diminta penguasa gaib itu adalah diadakannya selamatan dan juga bersih desa di tempat tersebut.

Maka, beberapa hari kemudian, setelah syarat itu dilaksanakan, Kari pun kembali ke alam manusia lagi. Kemunculan Kari waktu itu ditunggu oleh masyarakat Sumber Urip di tengah-tengah kawasan Oro Oro Ombo. Kari muncul di balik rerimbunan rumput liar di kawasan tersebut dengan tiba-tiba. Ia seperti habis menghilang. Selama berada di alam gaib tersebut, Kari mengatakan bahwa dirinya seperti berjalan-jalan di pusat kota yang masyarakatnya semua berbusana kerajaan tempo dulu.


Oleh : Arif