"Ketika saya kepingin tahu tentang suatu peristiwa atau tentang suatu peristiwa di depan nanti, saya minta dia melihat sekilas lalu menerangkannya kepada saya. Penglihatannya itu sangat akurat dan tidak pernah meleset. Maaf, anakku ini memang punya kemampuan melihat sesuatu kejadian di depan yang belum terjadi saat ini. Bahasa Jawa disebut, bahwa Citra itu memiliki kemampuan 'weruh sakdurunge winara', tahu sesuatu yang akan terjadi di depan," sorongku kepada Peter.
"Maka itu, ibu tidak perlu susah-susah mencari peramal, karena anak ibu punya kemampuan yang tingkat akurasinya sangat tinggi sebagai peramal. Di situlah kelebihan anak ibu sebagai anak super-indigo!" komentar Peter Creef.
Hari itu juga, Peter membuat kontrak kerjasama dengan Citra dan anakku diberi uang muka dengan uang dolar Australia sebagai peramal tetap majalah Extra Naturial. Setelah dipancing banyak hal, termasuk hal pribadi Peter Creef, Citra dengan akurat dan tajam mengupas kasus pribadi Peter yang pernah terlibat perselingkuhan dengan sembilan wanita hingga istrinya, Suzan Beatrice, istri Peter menggugat cerai dua tahun yang lalu. Kini, Peter Creef kehilangan istri dan dua anaknya, yang kabarnya bermukim di Oerby County, Inggris Utara, dan menolak untuk ditemui Peter.
"Citra mampu membaca kehidupan pribadiku secara telanjang dan gamblang. Semua yang dibacanya sangat benar dan tepat," puji Peter. Secara berulangkali, aku meminta maaf kepada Peter atas pandangan gaib yang terus terang itu. Aku kuatir hal itu akan menyakitkan hati Peter. Tapi untunglah, Peter tidak marah dan dia malah senang dengan tusukan Citra itu. Bahkan Peter terus membiarkan Citra terus berbicara dan membaca kehidupan prbadinya secara terbuka. Hal apa saja yang bagi Peter selama ini tertutup rapat, dimintanya secara serius kepada Citra agar anakku itu mengungkap tuntas, hingga kepada hal yang memalukan dirinya.
"Dia tahu betul apa yang tersembunyi dan tertutup selama ini dalam kehidupan saya. Hal apa saja yang dikatakannya tadi, luar biasa, ternyata semuanya benar. Bahkan Citra bilang, bahwa ada anak saya yang meninggal berusia dua bulan di dalam kandungan selingkuhan saya tadi, adalah benar adanya. Saya menggugurkan kandungan dari pacar gelap saya bernama Miami Candell, 24 tahun, supermodel Australia yang sembilan bulan lalu mati terbunuh di Pantai Marine Blue di Perth," aku Peter, dengan wajah gundah gulana.
"Anak Mr.Peter itu berjenis kelamin laki-laki dan datang kepada kita, saat ini di sini. Anak Mr. Peter itu menninta pengakuan dari bapaknya. Anak Mr.Peter itu datang di sini, ini dia, di sebelah saya dia meminta Mr.Peter memberinya nama dan minta doa dari Mr. Peter. Dia minta diakui dan jangan diabaikan. Dia bilang bahwa dia terbuang di rumah sakit oleh suster atas perintah dokter dan tidak di makamkan secara layak oleh orangtuanya. Dia menangis dan berterima kasih pada saya karena saya telah menyampaikannya kepada Mr.Peter!" kata Citra, begetar.
Peter tersentak dan tercenung lama. Lalu matanya pun berkaca-kaca. Dia lalu dibimbing oleh Citra untuk membelai rambut anaknya. Namapun diberikan oleh Peter Creef dengan nama keluarganya, yaitu, Creef Yunior. Beberapa saat kemudian, Peter menangis mendengar suara anaknya yang digugurkan itu. Aku pun mendengar suara Sang Janin, yang ternyata menggunakan bahasa inggris, bahasa yang umum dilakukan di Australia. Peter lalu meminta maaf dengan tulus dan menyesali perbuatannya menggugurkan Creef Yunior, Si Bocah yang kala itu masih berbentuk janin.
Tentang apa yang dikatakannya, dari jenis kelamin, umur janin dan kapan gugurnya, Citra tahu persis. Hal apapun tentang anak wartawan itu, disebut Citra secara akurat dan benar adanya. Pada 13 Januari tahun 2010 lalu, Citra diboyong oleh Peter ke Australia. Dia digaji besar oleh majalah Extra Naturial dan dijadikan ujung tombak penerbitan. Sementara aku dan suami, tetap berada di Jakarta dan setiap tiga bulan Citra pulang kampung.
Pada tanggal 10 Maret 2011 lalu, Citra raib. Anak kami itu menghilang di komunitas suku Aborigin di Australia Barat. Peter panik dan kami semua terguncang hebat.
"Dia menghilang saat mewawancarai Lempota, kepala suku Aborigin di hutan Gloria," ungkap Peter lewat telepon.
Kami segera terbang ke Australia dan mencari Citra di hutan Gloria. Kami mencari selama berbulan-bulan tamanya di Gloria. Namun pada tanggal 17 Agustus 2011 lalu, tepat saat Kedubes Indonesia di Canbera merayakan Ultah Kemerdekaan RI ke 65, Citra kami temukan. Anakku itu ditawan oleh Jin Abogil, jin piaraan Suku Aborigin yang sangat mencintai Citra. Jin itu menikahi Citra dan anakku pun mengakui, bahwa dia sudah menikah dengan jin itu dan sangat mencintainya. Peter mendatangkan ahli supranatural bangsa Aborigin untuk melakukan ritual pemisahan anakku dengan suami gaibnya itu. Namun paranormal Aborigin bernama Jolili Akauda itu menyerah. Dia tidak mampu memisahkan Citra dan kekuatan cinta mereka tak dapat terpisahkan lagi kecuali kehendak Tuhan. Citra nyaris tidak mengenali kami lagi dan bentuk fisiknya sangat berubah. Tubuhnya sangat kurus dan kulitnya menjadi putih pucat. Tapi kami dan Peter terus mengupayakan agar Citra bisa ditarik kembali dari persembunyiannya di dalam gundukan tanah di Gloria dan hidup normal bersama keluarga seperti dulu. Peter pun, mengharapkan agar Citra kembali bekerja secara layak, kembali membangun majalahnya yang belakangan terpuruk. Sementara saat ditangani Citra, tiras majalah itu mencapai 300 ribu eksemplar dan mengguncang Benua Australia.
Seorang Kyai Haji dari Pesantren Lirboyo Kediri, kami bawa ke Australia untuk mengambil kembali lagi Citra. Kyai Ahmad Baidowi, berkeyakinan bahwa anak kesayanganku itu akan dapat ditarik, dilepaskan dari suaminya dan kembali hidup secara normal.
Oleh : Henny Nawani